Build, Ride, Respect!

Hello World!The Twisted, Raked, Chopped World!

Hello to all the world and of course to those of you who loved, building and riding motorcycles, especially a chopper bike. We all understand that this is not just a hobby but a lifestyle, an embodiment of the soul, taste and mindset. There is a proverb saying that “A bike is built, not bought”, which describes straightforward independence, creativity and resistance to public opinion. With reference to the concept, design and appearance of a chopper bike are also built with high creativity and break down the standard rules. Elongated rigid frame without shock absorbers, stretched rake reaches 45 degrees or more and high handlebars are some of the general characteristics of chopper motorcycles.

Jesse James Chopp

Chopper Style Bike-By Jesse James

Custom and chopper bike culture  originated and flourished in America after the second world war when the veterans of that war, especially the mechanics, began looking for a challenging new hobby by modifying cars and motorcycles. In the beginning they only modify the motorcycle by stripping unnecessary part to reduce weight and increase speed. The style of this modification was later known as the style of “bobbed” or Bobber. Until at some point in the 60’s bike builders found that a long rake stabilize the motorcycle in high speed. This discovery became the starting point of the birth of chopper style.

Bobber

Bobber Style Bike-From Wiki

In Indonesia chopper culture is expanding in line with the more advanced development of information media and telecommunications. Magazine imports and foreign films is the early pioneers of this lifestyle carrier and then the entry of information increasingly enriched with the advent of the Internet era. But there is a uniqueness in the absorption of this culture in Indonesia, it can be seen from the application of the chopper style to  single cylinder  and the average small-to medium-capacity (100-250 cc) motorcycle and usually originated from Japanese manufacturers.

Binter Merzy Chop

200cc-Kawasaki Binter Merzy Chopper-Builded By Raynaldo Handoko

This happens one of them caused by motorcycle capacity restriction policies in force in Indonesia. These circumstances lead to a rare and expensive motorcycles with large capacity, let alone an engine like the V-Twin (Harley Davidson, S&S, etc) commonly used as base for chopper bikes. For some  people who could afford to have a motorcycle with a large capacity, they have no difficulty in maintaining the reference style modifications such as the American Choppers and the like. But for others, this situation can be overcome by the fans and bike modification workshop with extraordinary creativity that utilize the existing materials, even the use of used motorcycle parts from overseas is commonplace.

One type of motorcycle that became the favorite to be modified with this style (Chopper / Bobber etc.) is the Kawasaki Binter Merzy a capacity of 200cc. This motorcycle is now no longer produced since 1986, but the engine dimensions are big enough , the availability of spare parts, pretty good torque and power and affordable price makes it very suitable for modification.

Until now, the Kawasaki’s Binter Merzy motorcycle community  are growing very rapidly. Various motorcycle clubs popping up in almost all corners of this country with a variety of styles such as Bobber and Chopper. Perhaps only in Indonesia, there was this kind of motorcycle clubs. So if you happen to be in Indonesia and saw a “Chopper” crossing, look carefully, because maybe it is a Twisted, Raked and Chopped Kawasaki Binter Merzy or even a Vespa scooter!

If you happen to have a motorcycle with the type and capacity of any kind and have a desire to build a “chopper”, do not hesitate to make it happen. Because you can not buy a “chopper”, but build it, no matter how big your engine capacity is. Cheers!

Build, Ride, Respect!

Halo kepada seluruh dunia dan tentu saja kepada anda yang menyenangi, membangun dan menunggangi motor, terutama chopper. kita semua tahu bahwa hal ini bukan cuma sekedar hobi namun merupakan gaya hidup, sebuah perwujudan dari jiwa , cita rasa dan pola pikir. Ada sebuah pepatah mengatakan bahwa “Sebuah sepeda motor itu dibangun, bukan dibeli”, yang dengan lugas menggambarkan kemandirian, kreatifitas dan perlawanan terhadap pendapat umum. Dengan mengacu pada konsep tersebut, desain dan penampilan sepeda motor-pun dibangun dengan kreatifitas yang tinggi dan mendobrak aturan-aturan baku. Rangka yang kaku tanpa peredam kejut, sudut kemudi mencapai 45 derajat atau lebih dan setang yang tinggi adalah sebagian dari ciri-ciri umum sepeda motor chopper.

Kultur custom dan chopper ini berasal dan berkembang luas di amerika setelah perang dunia kedua ketika para veteran perang tersebut terutama para mekanik, mulai mencari hobi baru yang menantang dengan cara memodifikasi mobil dan motor. Pada awalnya mereka hanya memodifikasi sepeda motor dengan menanggalkan sebagian dari perlengkapan standar untuk mengurangi beban dan menambah kecepatan. Gaya modifikasi ini kemudian dikenal dengan gaya  “bobbed” atau bobber. Hingga pada suatu saat di tahun 60-an para modifikator ini menemukan bahwa sebuah rake yang panjang  menstabilkan sepeda motor dalam kecepatan tinggi. Penemuan ini menjadi titik awal kelahiran gaya chopper.

Di indonesia sendiri kultur chopper ini meluas sejalan dengan makin majunya perkembangan media informasi dan telekomunikasi. Majalah impor dan film asing merupakan pionir awal pembawa gaya hidup ini dan kemudian masuknya informasi semakin diperkaya dengan datangnya era internet. Namun ada sebuah keunikan tersendiri dalam penyerapan kultur ini di Indonesia, hal ini bisa dilihat dari penerapan gaya chopper pada sepeda motor berkapasitas silinder tunggal dan rata-rata berkapasitas kecil hingga menengah (100 – 250 cc) serta berasal dari pabrikan Jepang.

Hal ini terjadi salah satunya disebabkan oleh kebijakan pembatasan kapasitas sepeda motor yang berlaku di Indonesia. Keadaaan ini mengakibatkan langka dan mahalnya motor dengan kapasitas besar, apalagi yang bermesin V-Twin (Harley Davidson, S&S dll) yang lazim dijadikan basis chopper. Bagi sebagian kalangan masyarakat yang mampu memiliki sepeda motor dengan kapasitas besar, mereka tidak menemui kesulitan dalam mempertahankan acuan gaya modifikasi chopper seperti di amerika dan sejenisnya. Tapi bagi sebagian yang lain, keadaan ini bisa diatasi oleh para penggemar dan bengkel modifikasi sepeda motor dengan kreatifitas luar biasa yang memanfaatkan bahan yang ada, bahkan penggunaan suku cadang sepeda motor bekas dari luar negri adalah hal yang lumrah.

Salah satu jenis sepeda motor yang menjadi favorit untuk dimodifikasi dengan gaya ini (Chopper/Bobber dll) adalah Kawasaki Binter Merzy yang berkapasitas 200cc. Sepeda motor ini sekarang sudah tidak lagi diproduksi sejak tahun 1986, namun dimensi mesin yang cukup besar, ketersediaan suku cadang, torsi serta tenaga yang lumayan baik dan harganya yang terjangkau membuatnya sangat cocok untuk dimodifikasi.

Hingga saat ini, komunitas sepeda motor Kawasaki’s-Binter Merzy  dengan gaya “Chopper” berkembang dengan sangat pesat. Bermacam klub motor bermunculan di hampir seluruh pelosok negeri ini dengan berbagai gaya modifikasi seperti Bobber dan Chopper. Mungkin hanya di Indonesia-lah terdapat klub sepeda motor semacam ini. Jadi jika anda kebetulan melihat sebuah “Chopper” melintas, lihatlah dengan seksama, karena mungkin itu adalah sebuah Kawasaki Binter Merzy atau bahkan skuter Vespa!

Jika anda kebetulan memiliki sepeda motor dengan jenis dan kapasitas apapun dan mempunyai keinginan untuk membangun sebuah “chopper”, jangan ragu untuk mewujudkannya. Karena anda tidak bisa membeli sebuah “chopper”, tapi membangunnya, tak penting berapa besar kapasitas mesin anda.Cheers!

Build, Ride, Respect!

by Dukie 2010

One response

  1. Hi, this is a comment.
    To delete a comment, just log in, and view the posts’ comments, there you will have the option to edit or delete them.

    October 6, 2010 at 06:24

Leave a comment